Berbagi Ilmu Yuk...!

Kamis, 02 Februari 2012

Kenampakan Alam dan Buatan.


A. Kenampakan Alam

1. Gunung

Gunung terbagi menjadi gunung berapi dan gunung tidak berapi. Kalau kita perhatikan dalam atlas atau peta, gunung berapi diberi simbol/tanda segitiga merah. Sedangkan simbol gunung tidak berapi adalah segitiga hitam. Gununggunung, baik yang berapi atau tidak berapi tersebut tersebar di seluruh wilayah Nusantara. Hampir di setiap provinsi terdapat gunung. Beberapa gunung berapi di Indonesia sebagai berikut.

a.    Gunung Kerinci, Singgalang, dan Merapi di Sumatra Barat.
b.    Gunung Galunggung, Gede Pangrango, dan Salak di Jawa Barat.
c.    Gunung Slamet dan Merbabu di Jawa Tengah.
d.    Gunung Kelud, Semeru, dan Arjuna di Jawa Timur.
e.    Gunung Agung di Bali.
f.     Gunung Trikora di Papua.

Berapakah tingginya gunung-gunung di atas? Lihatlah pada peta atau atlas. Masih banyak gunung berapi yang belum disebutkan, carilah pada peta!

2. Pegunungan

Pegunungan merupakan rangkaian gunung-gunung. Pada peta pegunungan disingkat dengan PEG. Pegunungan yang terdapat di Indonesia antara lain Pegunungan Gayo di Nanggroe Aceh Darussalam dan Pegunungan Jayawijaya di Papua.

3. Sungai

Simbol sungai pada peta atau atlas berbeda dengan gunung. Untuk menunjukkan sungai digambarkan garis yang meliuk-liuk makin ke ujung makin kecil atau tipis. Pada umumnya terdapat tulisan nama sungai di sepanjang symbol tersebut. Beberapa sungai terkenal di Indonesia adalah sebagai berikut.

a.    Sungai Asahan di Sumatra Utara.
b.    Sungai Barito di Kalimantan Selatan.
c.    Sungai Kapuas di Kalimantan Barat.
d.    Sungai Ciliwung dan Citarum di Jawa Barat.
e.    Sungai Kampar di Riau.
f.     Sungai Serayu dan Bengawan Solo di Jawa Tengah.

Gambar 3.2 Bengawan Solo di Jawa Tengah

4. Danau

Danau adalah kumpulan air luas yang dikelilingi daratan. Ada dua jenis danau yaitu danau alam dan danau buatan. Di Indonesia, banyak terdapat danau, baik danau alam maupun danau buatan. Danau-danau tersebut dimanfaatkan antara lain sebagai berikut.

a.    Irigasi pertanian.
b.    Sumber air.
c.    Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
d.    Objek wisata.

5. Tanjung atau Semenanjung

Tanjung merupakan daratan yang menjorok ke laut. Jika daratan itu jauh menjorok ke laut disebut semenanjung. Perhatikan simbol tanjung pada peta! Tanjung disingkat Tg. Tanjung-tanjung yang ada di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.    Tanjung Awan-awan di Tuban, Jawa Timur.
b.    Tanjung Buaya di Seruyan, Kalimantan Tengah.
c.    Tanjung Indramayu di Indramayu, Jawa Barat.
d.    Tanjung Kait di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan.
e.    Tanjung Mabo di Sorong, Papua Barat.
f.     Tanjung Pidie di Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam.

6. Teluk

Teluk adalah laut yang menjorok ke daratan. Pada peta, teluk disingkat Tel. Dapatkah kamu menyebutkan teluk-teluk yang ada di Indonesia?

7. Dataran Tinggi

Dataran tinggi merupakan bagian permukaan bumi yang mendatar dan terletak pada ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi banyak ditanami pepohonan yang dapat berfungsi sebagai pencegah erosi dan banjir. Ayo perhatikan peta! Dataran tinggi ditunjukkan dengan warna hijau muda. Dataran tinggi terkenal di Indonesia di antaranya dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah. Sebutkan dataran tinggi lain di Indonesia!


8. Dataran Rendah

Dataran rendah adalah bagian permukaan bumi di daerah rendah yang pada umumnya rata dengan ketinggian 0–200 meter di atas permukaan laut. Kota-kota di Indonesia pada umumnya terletak di dataran rendah. Apa warna dataran rendah pada peta?

B. Kenampakan Buatan

1. Waduk dan Bendungan

Bendungan adalah bangunan yang digunakan sebagai penghalang aliran air sehingga permukaan air naik dan membentuk danau buatan (waduk). Selain berfungsi sebagai pengendali dan penyimpan air, bendungan juga bermanfaat untuk mengairi tanah pertanian (irigasi), memutar turbin pembangkit listrik, mengendalikan banjir, persediaan air, dan sebagai sarana rekreasi. Contoh bendungan yang terkenal antara lain bendungan Sigura-gura di Sumatra Utara yang dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Gambar 3.3 Air terjun Sigura-gura

2. Bandar Udara

Bandar udara adalah prasarana transportasi tempat pesawat udara mendarat dan tinggal landas. Bandar udara biasanya dibangun di daerah pinggiran kota. Adakah bandar udara di daerah tempat tinggalmu?

Berikut nama-nama bandar udara di Indonesia.

a.    Adi Sucipto                  : Yogyakarta
b.    Achmad Yani              : Semarang
c.    Hasanuddin                 : Ujung Pandang
d.    Juanda                        : Surabaya
e.    Ngurah Rai                  : Denpasar
f.     Panarung                    : Palangkaraya
g.    Pangkalpinang            : Pangkalpinang
h.    Pattimura                    : Maluku
i.      Polonia                        : Medan
j.      Sam Ratulangi            : Manado
k.    Sentani                        : Jayapura
l.      Sepingan                     : Balikpapan
m.   Soekarno–Hatta          : Jakarta (merupakan bandar udara internasional)
n.    Sultan Badaruddin      : Palembang
o.    Sultan Salahuddin       : Bima
p.    Tarakan                       : Tarakan
q.    Tjilik Riwut                   : Palangkaraya
r.     Wolter Monginsidi       : Kendari

3. Pelabuhan

Pelabuhan adalah tempat kapal berlabuh serta membongkar dan memuat barang muatannya. Biasanya pelabuhan terletak di teluk yang agak menjorok ke daratan karena perairan di sekitar teluk lebih tenang, dasar perairannya lebih dangkal, dan terlindung dari ombak. Salah satu pelabuhan yang terkenal di Indonesia adalah pelabuhan Tanjung Priok di Teluk Jakarta.

Gambar 3.4 Kapal-kapal berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok
Sumber: Majalah Tempo, Edisi 28 Maret–3 April 2005

Berikut nama-nama pelabuhan laut di Indonesia.

a.    Pelabuhan Singkil dan Meulaboh : Nanggroe Aceh Darussalam
b.    Pelabuhan Benoa                        : Bali
c.    Pelabuhan Pontianak                  : Kalimantan Barat
d.    Pelabuhan Banjarmasin              : Kalimantan Selatan
e.    Pelabuhan Panjang                     : Lampung
f.     Pelabuhan Belawan                    : Medan
g.    Pelabuhan Teluk Bayur               : Padang
h.    Pelabuhan Bengkalis                   : Riau
i.      Pelabuhan Tanjung Emas           : Semarang
j.      Pelabuhan Tanjung Perak           : Surabaya
k.    Pelabuhan Pare-pare                  : Sulawesi Selatan
l.      Pelabuhan Jayapura                   : Papua
m.   Pelabuhan Palembang                : Palembang

4. Kawasan Industri

Kawasan industri dibuat oleh manusia untuk menampung kegiatan industri. Di kawasan industri banyak dijumpai pabrik-pabrik.

Gambar 3.5 Kawasan industri





5. Kawasan Permukiman

Kawasan permukiman dibuat untuk lokasi tempat tinggal atau bermukimnya penduduk di suatu daerah kawasan.

6. Terminal

Terminal dibangun sebagai prasarana transportasi darat. Di terminal inilah para calon penumpang dapat memilih bus yang akan dinaikinya sesuai tujuan. Di dalam terminal terdapat bus dari dalam dan luar kota. Misalnya, terminal kampung Rambutan di Jakarta dan terminal Baranangsiang di Bogor.

7. Saluran Air

Saluran air dibuat manusia untuk mencegah banjir. Oleh karena itu, kita harus menjaga saluran air agar tetap bersih, tidak tersumbat, dan supaya tidak terjadi banjir. Janganlah membuang sampah di saluran air.

8. Perkebunan

Perkebunan dibuat manusia sebagai usaha mengolah lahan dengan cara menanami tanaman budi daya. Contoh perkebunan adalah perkebunan teh, perkebunan kelapa sawit, dan perkebunan karet.


Gambar 3.6 Pemetik sedang bekerja di perkebunan teh
Sumber: Harian Umum Kompas, 29 Maret 2007


Peninggalan Hindu di Indonesia


1.  Kedatangan Agama Hindu

Bukti tertulis atau prasasti tentang kedatangan agama Hindu di Indonesia ditemukan di Kalimantan Timur (Kerajaan Kutai) dan di Bogor (Kerajaan Tarumanegara). Prasasti itu dibuat pada batu dan ditulis dengan huruf Pallawa dengan bahasa Sanskerta. Agama Hindu masuk ke Indonesia pada tahun 78 Masehi. Sebelum kedatangan agama Hindu, nenek moyang kita telah menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Animisme adalah pemujaan terhadap roh nenek moyang yang telah meninggal. Sedangkan, dinamisme adalah pemujaan terhadap
benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Dalam masyarakat Hindu kita mengenal adanya empat tingkatan masyarakat menurut kasta, yaitu sebagai berikut.

1. Kasta Brahmana     : Para pendeta dan pemimpin upacara.
2. Kasta Ksatria           : Para raja dan bangsawan.
3. Kasta Weisya          : Para pedagang dan pekerja menengah.
4. Kasta Sudra            : Para petani, buruh kecil, dan budak.

Ada anggapan bahwa masuknya agama Hindu ke Indonesia melalui perdagangan dengan bangsa India. Para pedagang India menjual barang-barang yang bernilai tinggi, seperti logam mulia, perhiasan, kain, wangi-wangian, dan obat-obatan. Sedangkan, pedagang Indonesia menjual berbagai jenis kayu dan rempah-rempah. Pembeli barang-barang yang diperdagangkan itu adalah kaum bangsawan. Anggapan masuknya agama Hindu melalui pedagang India didukung dengan adanya perkampungan kaum saudagar India yang dinamakan ”Kampung Keling”. Salah satu ”Kampung Keling” yang tersisa ada di kota Medan.

Di dalam Agama Hindu dikenal dewa-dewa yang memiliki kekuatan luar biasa, antara lain Dewa Agni (api), Dewa Bayu (angin), Dewa Candra (bulan), Dewa Indera (perang), Dewa Brahma (pencipta), Dewa Wisnu (pemelihara), dan Dewa Siwa (perusak). Dewa Brahma, Wisnu, dan Siwa adalah Dewa tertinggi yang disebut ”Tri Murti”. Raja dianggap sebagai titisan dewa, maka raja juga sering dibuat patungnya. Bangunan batu tempat menyimpan patung dan dijadikan tempat pemujaan disebut candi. Fungsi candi juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang milik raja. Kitab suci agama Hindu adalah Weda. Weda merupakan kitab yang berisi filsafat dan ajaran agama. Keseluruhan alam pikiran dalam kitab Weda disebut ”Vedisme”. Semua isi kitab Weda bersangkutan dengan upacara agama, terutama kurban. Kitab Weda terdiri dari empat bagian yang disebut ”Catur Weda”, yaitu Rig Weda, Sama Weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda.

Gambar 1.2 Kitab Sama Weda
(Samaveda) berisi nyanyian-nyanyian
untuk upacara kurban di pura
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk
Pelajar, Penerbit PT Ichtiar Baru
van Hoeve Tahun 2005

 


Selain memiliki candi dan pura, masyarakat Bali yang beragama Hindu mengenal ritual tertentu, misalnya upacara ngaben (pembakaran jenazah) dilakukan dengan tujuan agar roh dan jasad orang yang meninggal dapat kembali ke asalnya (Maha Atman).









Gambar 1.3 Upacara Ngaben
Sumber: http://www.planet–asia.net
 
 




Galungan dan Kuningan adalah hari raya umat Hindu Bali yang dirayakan dua kali setahun. Hari raya Nyepi dirayakan setahun sekali, dengan melakukan kegiatan diam dan mematikan semua penerangan di dalam rumah